Mitos-Mitos (Part 2) Seputar Perawatan Kulit Yang Perlu Diwaspadai
Ada banyak informasi seputar perawatan kulit dan kecantikan yang dapat ditemukan di internet dengan gratis. Mulai dari pengetahuan tentang cara kerja kulit, tips untuk menjaga kesehatan kulit, hingga penyebab kulit bermasalah dan cara mengatasinya. Tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang tersedia dapat dipercaya.
Sayangnya
sekarang ini banyak informasi mengenai perawatan kulit yang tersebar di
internet tidak berdasar atau hanya mitos belaka. Oleh karena itu, sebelum
mengikuti informasi tersebut, sebaiknya pastikan kebenarannya terlebih dahulu.
Penting untuk melakukan penelitian dan berkonsultasi dengan dokter kulit guna
menjaga kesehatan kulit yang optimal. Jangan biarkan kulitmu menjadi korban
dari informasi yang tidak tepat.
--------------------------------------------------------------------------------------
Berikut
beberapa informasi keliru/mitos seputar perawatan kulit yang perlu diwaspadai.
1. Skincare
Mahal Selalu Lebih Baik
Harga
produk perawatan kulit tidak selalu menentukan kualitas atau efektivitasnya.
Ada produk perawatan kulit yang terjangkau namun tetap efektif, dan sebaliknya.
Ada produk yang sangat mahal namun mungkin tidak sesuai dengan jenis kulit atau
masalah kulit Kamu.
Baca Juga : Skincare Sultan Yang Harganya Selangit, Bikin Nangis!
Selain
itu, harga produk perawatan kulit juga dapat dipengaruhi oleh merek atau label
merek tertentu, yang mungkin mempengaruhi harga secara signifikan tanpa
memberikan manfaat tambahan pada kulit Kamu. Jadi, ketika memilih produk perawatan
kulit, penting untuk mempertimbangkan kandungan bahan dalam produk tersebut.
Bukan mahal atau tidak harganya.
2. Makan Cokelat Bisa Buat Wajah Jerawatan
Sebenarnya,
masih diperdebatkan apakah makan cokelat secara langsung dapat menyebabkan
jerawat atau tidak. Sebab beberapa studi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
langsung antara konsumsi cokelat dengan munculnya jerawat. Sementara studi lain
menunjukkan adanya korelasi positif antara konsumsi cokelat dan munculnya
jerawat.
Hal
ini mungkin disebabkan oleh kandungan gula, susu, dan lemak dalam cokelat, yang
dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh dan memicu peradangan pada kulit,
yang pada akhirnya dapat memicu munculnya jerawat pada beberapa orang. Namun
dalam perspektif yang lebih luas, jerawat disebabkan oleh faktor-faktor lain
yang lebih kompleks. Termasuk hormon, kebersihan kulit, genetik, stres, dan
gaya hidup.
3. Sunscreen Tidak Diperlukan Jika Hari Tidak Panas
Informasi ini tidak benar sebab paparan sinar matahari terutama sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Sinar UV dapat menembus awan dan menembus jendela, sehingga kulit masih terpapar sinar matahari bahkan dalam ruangan.
Dalam
jangka panjang, paparan sinar UV dapat menyebabkan penuaan kulit dini,
garis-garis halus, kerutan, dan bahkan kanker kulit. Oleh karena itu,
penggunaan sunscreen seharusnya menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit
sehari-hari, terlepas dari cuacanya.
Selain
itu, perlu diingat bahwa penggunaan sunscreen hanya satu bagian dari perlindungan
kulit yang tepat dari sinar UV. Kamu juga dapat melindungi kulit dengan
mengenakan pakaian pelindung, topi, dan menghindari paparan matahari langsung
pada saat yang paling terik. Sebaiknya gunakanlah produk perawatan kulit yang
mengandung SPF setiap hari, bahkan pada hari berawan dan Kamu berada di dalam
ruangan.
4. Perawatan
Kulit Hanya Perlu Dilakukan Saat Kulit Bermasalah
Perawatan
kulit seharusnya menjadi bagian dari rutinitas harian Kamu bahkan jika kulit sedang
terlihat baik-baik saja. Membersihkan, menjaga kelembapan, dan melindungi kulit
dari sinar matahari merupakan langkah perawatan kulit dasar yang sebaiknya
dilakukan setiap hari guna menjaga kulit agar tetap sehat, lembap, dan cerah,
serta mencegah masalah kulit yang lebih serius di kemudian hari.
Namun,
jika Kamu mengalami masalah kulit tertentu, seperti jerawat atau kulit kering,
perawatan kulit yang tepat dapat membantu mengatasinya. Untuk masalah kulit
yang lebih serius, seperti eksim atau psoriasis, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Selalu gunakan pula produk
perawatan kulit yang tepat dan sesuai dengan jenis kulit Kamu.
5. Keriput
Pertama Kali Muncul pada Usia 25 Tahun?
Tidak
selalu benar bahwa keriput pertama kali muncul pada usia 25 tahun. Usia di mana
keriput pertama kali muncul dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor
seperti jenis kulit, paparan sinar matahari, gaya hidup, dan genetika. Beberapa
orang mungkin mulai mengalami tanda-tanda penuaan pada usia yang lebih muda, sementara
yang lain mungkin tidak memiliki keriput sampai usia yang lebih tua.
Namun,
di usia 25 tahun, proses penuaan alami pada kulit memang sudah mulai terjadi,
seperti menurunnya produksi kolagen dan elastin, sehingga penting untuk merawat
kulit sejak usia dini dengan menggunakan produk perawatan kulit yang tepat dan
menghindari faktor-faktor yang dapat mempercepat penuaan kulit seperti merokok
dan paparan sinar matahari yang berlebihan.
6. Semakin
Tinggi SPF Sunscreen Maka Semakin Bagus
Tidak
selalu benar bahwa semakin tinggi SPF pada sunscreen maka semakin bagus. SPF
atau Sun Protection Factor adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan
seberapa efektif sunscreen dalam melindungi kulit dari sinar UVB, yang dapat
menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit. Semakin tinggi SPF, semakin tinggi
pula tingkat perlindungan dari sinar UVB. Namun, penting untuk diingat bahwa tingkat SPF
tidak mengindikasikan tingkat perlindungan terhadap sinar UVA.
Baca Juga : Rekomendasi Sunscreen dengan labeb "UVA/UVB
Protection" yang wajib Kamu coba
Oleh
karena itu, selain memperhatikan SPF, kita juga perlu memilih sunscreen yang
memiliki proteksi UVA, biasanya ditunjukkan dengan label
"broad-spectrum" atau "UVA/UVB protection". Selain itu,
pemilihan sunscreen yang tepat juga harus disesuaikan dengan jenis kulit kita
dan aktivitas yang dilakukan. Ingat juga bahwa sunscreen harus diaplikasikan
secara teratur, setidaknya setiap dua jam sekali atau lebih sering jika kita
berkeringat atau berenang.
7. Mencuci
Wajah Semakin Kesat, Semakin Bersih?
Banyak
orang mencari sensasi kulit kesat setelah mencuci muka, dengan anggapan bahwa
sensasi tersebut menunjukkan bahwa seluruh kotoran dan sel kulit mati pada
wajah sudah terangkat dengan sempurna. Namun, apakah benar? Sensasi kulit yang
kesat terjadi karena kulit wajah menjadi kaku dan kelembapan alami kulit
tergerus.
Jika
dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan kulit malah menjadi kering. Sebaiknya ketika
Kamu mencuci wajah, penting untuk menggunakan gerakan lembut dan menghindari
penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia karena dapat merusak kulit.
Sebaiknya gunakan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Kamu agar tidak berpotensi
menyebabkan iritasi. Ingat untuk selalu melakukannya dengan lembut dan tidak
terlalu kuat atau kasar.
--------------------------------------------------------------------------------------
Demikian
beberapa mitos seputar perawatan kulit yang perlu Kamu hindari. Selalu lakukan
riset sebelum memilih produk perawatan kulit dan konsultasikan dengan dokter
kulit jika Kamu merasa itu perlu.
Kamu
tidak boleh percaya pada mitos tentang perawatan kulit begitu saja. Ini karena
mitos-mitos tersebut tidak didukung oleh fakta ilmiah yang akurat dan dapat
menyebabkan kerusakan pada kulit. Dengan tidak percaya pada mitos-mitos
perawatan kulit yang beredar di internet, Kamu dapat merawat kulit dengan cara
yang lebih efektif dan aman.
Posting Komentar