Kupas Tuntas Cara Merawat Organ Kewanitaan dengan Benar

Daftar Isi

menjaga kebersihan organ kewanitaan

Menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan memang gampang-gampang susah. Tak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Organ kewanitaan memiliki kelenjar keringat dan memproduksi lendir dalam jumlah yang cukup tinggi. Sehingga mudah memunculkan bau tak sedap. 

Dengan melakukan perawatan yang baik, kamu dapat mencegah timbulnya bau tidak sedap pada area tersebut, menghindari infeksi dan mencegah munculnya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker serviks atau infeksi menular seksual. 

Salah satu cara merawat area kewanitaan adalah dengan menjaga keseimbangan pH dan bakteri di area tersebut, yang dapat dilakukan melalui perawatan yang tepat dan penggunaan produk-produk perawatan khusus secara tepat pula.

Untuk diketahui, area kewanitaan terdiri dari beberapa bagian meliputi:

Vulva: adalah area eksternal (area yang paling terlihat) dari organ kewanitaan yang mencakup labia majora, labia minora, klitoris, dan mons pubis.

Vagina: adalah saluran tubuh yang menghubungkan vulva dengan serviks atau leher rahim. Vagina berfungsi untuk melindungi organ reproduksi dalam dan juga merupakan tempat keluarnya darah menstruasi.

Serviks atau Leher Rahim: adalah bagian bawah dari rahim yang membuka ke dalam vagina. Serviks memiliki saluran kecil yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan juga memungkinkan darah menstruasi keluar dari rahim.

Rahim atau Uterus: adalah organ reproduksi dalam yang terletak di panggul dan berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin selama kehamilan.

Ovarium atau Indung Telur: adalah organ reproduksi yang terletak di kedua sisi rahim. Ovarium berfungsi sebagai tempat produksi sel telur dan juga memproduksi hormon-hormon penting seperti estrogen dan progesteron.

Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan, perlu untuk memperhatikan semua bagian tersebut.

-------------------------------------------

Cara Merawat Area Kewanitaan

1. Senantiasa Jaga Kebersihan Area Kewanitaan

jaga kebersihan vagina dengan benar

Cuci area intim dengan air bersih yang mengalir setidaknya dua kali sehari, terutama setelah beraktivitas yang membuat kamu berkeringat dan setelah melakukan hubungan seksual. Gunakan pembersih khusus area intim dengan kandungan bahan-bahan yang lembut dan tidak mengiritasi kulit, seperti pH seimbang dan tidak mengandung pewangi yang kuat. 

Hindari menggunakan sabun biasa atau produk yang mengandung bahan kimia keras di area intim. Jagalah kebersihan tangan, gunakan sabun dan air bersih untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan area intim. Pastikan pula kamu menggunakan handuk yang bersih dan lembut untuk mengeringkan area intim setelah mencucinya.

2. Ganti Pakaian dalam Secara Teratur

gunakan pakaian dalam berbahan lembut

Pakaian dalam yang dipakai beraktivitas seharian akan menampung keringat, bakteri, jamur, dan kotoran lainnya yang mungkin menumpuk di bagian tubuh yang tertutup. Jika pakaian dalam tadi tidak diganti secara teratur, akan menyebabkan masalah kesehatan seperti infeksi kulit, ruam hingga bau tidak sedap. 

Mengenakan pakaian dalam yang bersih dan kering akan membuat kamu lebih nyaman dalam beraktivitas. Terpenting, mengganti pakaian dalam secara teratur adalah tanda dari praktik kebersihan yang baik dan bukti bahwa kamu menghargai dirimu sendiri serta orang lain di sekitarmu.

3. Hindari Mencukur Rambut Kemaluan Terlalu Sering

jangan mencukur rambut kemaluan terlalu sering

Rambut kemaluan berfungsi sebagai perlindungan alami dari organ intim terhadap bakteri, virus, dan jamur yang bisa menyebabkan infeksi. Saat kamu mencukur rambut kemaluan terlalu sering. Maka kamu akan menghilangkan perlindungan alami ini, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, cukuran yang terlalu sering pada area sensitif seperti area kemaluan berpotensi menyebabkan iritasi kulit, ruam, dan ketidaknyamanan. 

Hal ini disebabkan karena rambut kemaluan tumbuh dengan sudut yang tajam, sehingga dapat menyebabkan goresan pada kulit saat dicukur. Pastikan kamu menggunakan pisau cukur yang bersih dan tajam. Serta jangan lupa untuk menggunakan krim pencukur atau minyak zaitun untuk melindungi kulit.

4. Gunakan Pembalut atau Pantyliner Non Perfumed

gunakan pembalut secara tepat

Untuk menghindari iritasi pada area kewanitaan, disarankan untuk tidak menggunakan pembalut beraroma selama menstruasi, terutama jika kamu memiliki kulit yang sensitif. 

Parfum pada pembalut dapat menyebabkan iritasi dan memicu keputihan. Selain itu, disarankan untuk mengganti pembalut setidaknya setiap 3-4 jam untuk mencegah infeksi dan bau tidak sedap muncul di area kewanitaan.

5. Hindari Hubungan Seksual Tidak Aman

lakukan seks secara benar

Menghindari hubungan seksual tanpa pengaman atau dengan pasangan yang memiliki infeksi seksual dapat membantu mencegah infeksi dan masalah kesehatan pada area kewanitaan. Infeksi seksual seperti infeksi jamur atau bakteri dapat menyebabkan iritasi, gatal, nyeri, dan bau tidak sedap pada area kewanitaan, serta dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks. 

Beberapa jenis infeksi seksual seperti HIV, herpes genital, dan virus HPV dapat memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang yang serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan pengaman saat berhubungan seksual dan hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terpercaya dan bebas dari infeksi seksual. 

Selalu jaga kebersihan area kewanitaan dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi guna membantu mencegah masalah kesehatan pada area kewanitaan.

6. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin

lakukan pap smear jika sudah aktif melakukan seks

Rutinlah melakukan pemeriksaan ginekologis guna menjaga kesehatan vagina. Terutama bagi perempuan yang aktif berhubungan seksual dan berusia 25-64 tahun, disarankan untuk menjalani pemeriksaan atau tes skrining guna mencegah risiko kanker serviks. 

Pelaksanaan Pap Smear hendaknya dilakukan sesuai jadwal yang dianjurkan. Untuk perempuan yang usianya lebih muda, disarankan untuk melengkapai vaksinasi HPV agar terhindar dari infeksi virus tersebut. Vaksinasi HPV dapat diberikan pada anak-anak yang memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi HPV. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV).

7. Konsumsi Makanan Bergizi

jaga kesehatan vagina dengan makan makanan bergizi

Mengkonsumsi makanan sehat dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan area kewanitaan. Makanan sehat yang kaya akan nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, zinc, dan asam folat dapat membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku, termasuk area kewanitaan. 

Selain itu, makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian juga dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, yang berdampak pada kesehatan organ reproduksi dan area kewanitaan.

Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga kebersihan area kewanitaan juga sangat penting untuk mencegah infeksi dan masalah kesehatan lainnya. Makanan sehat hanya merupakan salah satu faktor dalam menjaga kesehatan area kewanitaan dari dalam. Maka dari itu harus dipadukan dengan perilaku hidup yang menjaga kebersihan dengan baik.

8. Jangan Menggunakan Douching

hindari douching kecuali dengan izin dokter

Douching adalah proses membersihkan vagina dengan menyuntikkan cairan ke dalamnya. Cairan yang digunakan bisa berupa air, sabun, larutan asam, atau campuran bahan lainnya. Tujuan dari douching adalah untuk membersihkan vagina dari bau tak sedap akibat cairan atau darah menstruasi yang tersisa. 

Namun, sebenarnya douching tidak diperlukan dan bisa berbahaya jika tak tepat. Vagina memiliki sistem pertahanan alami yang disebut dengan flora bakteri yang membantu menjaga pH dan kesehatannya. Membersihkan vagina secara berlebihan atau dengan cara yang salah, seperti douching, dapat mengganggu keseimbangan flora bakteri alami dan meningkatkan risiko infeksi atau peradangan. 

Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga kebersihan vagina, mencucinya secara teratur dengan air mengalir dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan douching kecuali direkomendasikan oleh dokter.

9. Hindari Penggunaan Produk Perawatan Vagina Secara Berlebihan

jangan terlalu sering menggunakan produk kimia

Gunakan pembersih khusus area intim yang mengandung bahan-bahan yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Perhatikan pH, harus seimbang dan tidak mengandung pewangi yang kuat. Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat di area intim. Begitupun dengan menggaruk area intim, sebaiknya dihindari dan jangan menggunakan produk apapun yang bisa mengiritasi kulit. 

Penting untuk diingat bahwa tidak semua produk perawatan organ kewanitaan cocok untuk setiap wanita. Beberapa produk mungkin dapat menyebabkan iritasi atau infeksi pada area kewanitaan meskipun tidak demikian ketika digunakan oleh wanita lain. Jadi, sebaiknya pertimbangakn dengan matang dan konsultasikan dengan dokter terpercaya sebelum menggunakan produk perawatan organ kewanitaan.

------------------------------------

Area kewanitaan adalah area yang sensitif dan rentan terhadap infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan sangat penting untuk mencegah infeksi, iritasi, dan meminimalkan munculnya masalah kesehatan lainnya. 

Kamu pun akan merasa lebih nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Jika kamu mengalami gejala infeksi atau masalah kesehatan di area kewanitaan lainnya. Segera konsultasikan dengan dokter terpercaya guna mendapatkan pengobatan dan penanganan yang tepat.

 

12 komentar

Pena Tari 12 Mei 2023 pukul 12.11 Hapus
As usual, selalu lengkap artikelnya, mulai dari penyebab dan tips untuk pencegahannya. Sangat informatif dan bermanfaat. Saya baru tahu soal douching. Mulai dari sekarang akan lebih hati-hati memilih berbagai produk kewanitaan.
Wenti Indrianita 12 Mei 2023 pukul 16.22 Hapus
Mantab artikelnya. Salfok sama ilustrasinya yang dibikin sendiri. Belum bisa nih aku bikin kayak gt. Btw aku termasuk yg jarang bgt pake pantyliner sih mungkin karena lebih sering dirumah jd aku ngerasa ga terlalu butuh hehe
Pristiana Aprilia Fiska Hutami 12 Mei 2023 pukul 19.53 Hapus
Artikelnya menarik, runut, disertai gambar2 independen jadi lebih menarik...
Effort nya tinggi untul bikin gambar sendiri
Ana Lestari 12 Mei 2023 pukul 20.04 Hapus
Halo Kak Dia Rahma. Tulisannya selalu keren dan menginspirasi. Apalagi yang dibahas mengenai organ kewanitaan. Aku juga belum pernah tahu istilah douche. Yang aku tahu cuma enggak boleh menyemprotkan air dari selang langsung ke arah vagina. Apa itu sama, ya? Jadi penasaran. Anyway semangat nulis, Kak.🔥
Alfida Husna 12 Mei 2023 pukul 20.50 Hapus
Aaahh ini relate bgt sama aku yg lagi menjaga daerah kewanitaan. Aku udah melakukan yg nomor 2 dengan ganti celana dalam yg sering. Soalnya gak enak bgt kalau seharian gak ganti, bener gak akan nyaman.
fika_oleander 12 Mei 2023 pukul 21.26 Hapus
Hal yang penting tapi masih banyak yg abai. Tulisannya rinci dan informatif ✨✨✨
Maria Dominika 12 Mei 2023 pukul 22.51 Hapus
Secara keseluruhan, artikel ini sangat membantu bagiku untuk menjaga dan merawat organ kewanitaan. Terima kasih kak, sangat informatif❤️
IntiSariku 12 Mei 2023 pukul 23.03 Hapus
Maa syaa Allah keren banget sih kak...
Informatif sekali kira kira kalau saya yang bikin begini butuh berapa lama buat riset ya?.. 😢
Melinda Wulandari 12 Mei 2023 pukul 23.23 Hapus
Tulisannya rapi sekali dan lengkap. Enak banget dibaca. Materinya sangat informatif. Saya juga baru tau soal douching itu dan penggunaan produk kewanitaan non perfume. Semangat terus kak :)
Nia 13 Mei 2023 pukul 11.59 Hapus
Terima kasih infonya kak, lengkap banget
Alfa Anisa 13 Mei 2023 pukul 22.00 Hapus
Tulisannya mengalir banget, apalaagi didukung sama ilustrasi yang sesuai. Jadi pengen belajar nulis kek gini.
Dhelvia Gerent 14 Mei 2023 pukul 21.29 Hapus
Aku baru tau, ternyata perawatan organ kewanitaan ada banyak yah. Nggak sekedar dibersihkan dengan air dan ganti pakaian dalam aja